Biasanya ini terjadi pada pengguna Accurate Desktop yang ber-migrasi ke penggunaan Accurate online, dimana masih terdapat transaksi Penerimaan Barang yang masih outstanding (belum dibuatkan Faktur Pembelian) sehingga terdapat nilai saldo akun Hutang/Penerimaan Belum Tertagih per tanggal saldo awal. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara melakukan penginputan saldo awal atas akun Hutang/Penerimaan belum Tertagih.
Ilustrasi : Perusahaan A memulai menggunakan ACCURATE Online per tanggal 31 Desember 2019 dan masih memiliki transaksi Penerimaan barang yang outstanding ke Pemasok Y atas Barang X sebanyak 100pcs dengan nilai @Rp10.000.
- Nilai barang persediaan pada transaksi Penerimaan Barang didapat dari transaksi Pesanan Pembelian, untuk itu buat transaksi Pesanan Pembelian per tanggal saldo awal (tanggal mulai database) ke pemasok Y dengan barang X dengan kuantitas dan harga tersebut. Klik disini untuk panduan pembuatan transaksi Pesanan Pembelian.
- Selanjutnya buat transaksi Penerimaan Barang dari transaksi Pesanan Pembelian di poin 1 (klik disini untuk panduannya) dan menghasilkan jurnal sebagai berikut.
- Maka pada Laporan Neraca per Tanggal 31 Des 2019 akan tampil nilai akun Hutang/Penerimaan Belum Tertagih sebesar Rp 1.000.000.
- Dan apabila dikemudian hari diterima tagihan oleh pihak pemasok atas transaksi Penerimaan Barang tersebut, maka silahkan untuk membuat Transaksi Faktur Pembelian dengan mengambil dari transaksi Penerimaan Barang tersebut.
Note : Pastikan Kuantitas & Nilai persediaan atas Transaksi Saldo Awal Penerimaan Barang tersebut tidak diikutsertakan (dikeluarkan dari saldo) dalam penginputan saldo awal persediaan. Sebagai Ilustrasi, misalnya jumlah kuantitas dan nilai persediaan per tanggal 31 Des 2019 adalah sebanyak 250 pcs dengan total nilai Persediaan Rp 2.500.000 (@Rp 10.000). Jika terdapat nilai saldo awal transaksi Penerimaan Barang sebanyak 100 pcs dengan total nilai Rp 1.000.000, maka nilai persediaan yang akan diinput sebagai saldo awal persediaan di Accurate Online adalah setelah dikurangi dengan nilai saldo awal transaksi Penerimaan Barang yaitu sebanyak 150 pcs, dengan total nilai persediaan sebesar Rp 1.500.000.