Jika Anda menggunakan metode persediaan Average (Rata-rata) dan mendapatkan kasus stok persediaan minus, seperti pada Laporan Rincian Nilai Persediaan berikut ini :
Dan Anda ingin mengetahui perhitungan Nilai Persediaan keluar pada transaksi Faktur Penjualan pada tanggal 1 Februari 2020 (SI.2020.02.00001) yang sebesar Rp 1.060.444.089,9. Berikut ini cara perhitungannya :
Tahap 1 : Menghitung Nilai Nominal Persediaan Per Unit
= (Saldo Akhir Nilai Persediaan sebelum kuantitas stok minus + Nilai Persediaan masuk setelah kuantitas minus) / (Kuantitas Akhir Sebelum Minus + Kuantitas Masuk Sebelum Minus)
= (Rp 1.050.244.962,59 + Rp 134.220.000) / (131.995 + 16.000)
= Rp 1.184.464.962,59 / 147.995
= Rp 8.003,412024662995 / unit
Tahap 2 : Menghitung Nilai Persediaan Keluar
Nilai persediaan yang keluar pada transaksi SI.2020.02.00001, tanggal 1 Februari 2020 adalah
= Nilai Nominal Persediaan Per Unit x Kuantitas Keluar
= Rp 8.003,412024662995 x 132.499
= Rp 1.060.444.089,855822