Metode pencatatan persediaan pada Accurate Online menggunakan metode Perpetual, sehingga nilai persediaan serta nilai Biaya Pokok Penjualan akan selalu tersesuaikan secara real time sesuai dengan nilai masuk barang dan metode persediaan (FIFO atau Average) yang digunakan.

Berdasarkan hal diatas tersebut, jika terjadi kondisi barang yang minus (tidak tersedia stok di gudang, namun terjadi penjualan barang), maka bisa menyebabkan nilai persediaan dan nilai Biaya Pokok Penjualan bergerak pada periode sebelumnya (periode terjadinya barang yang minus). Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini diberikan contoh ilustrasi-nya.

Ilustrasi : Pada tanggal 31 Juli 2020 terlihat pada Laporan Neraca untuk nilai akun Persediaan Assesoris Handphone adalah sebesar Rp.522.887.000. Dan jika dilihat pada Laporan Rincian Nilai persedian periode s/d 31 Juli 2020 terdapat barang dengan kondisi minus, dikarenakan adanya Penjualan saat stok barang kosong (nol). Dengan kondisi ini, nilai keluar atas barang tersebut menggunakan nilai masuk persediaan yang terakhir (Last Actual Cost).

Laporan Neraca dengan Nilai Persediaan Minus

Laporan Rincian Nilai Persediaan dengan Kondisi Barang Minus

Laporan Laba Rugi dengan Kondisi Barang MInus

Dan pada periode selanjutnya yaitu tanggal 4 Agustus 2020, terjadi transaksi pembelian atas barang tersebut dengan harga beli yang berbeda dari harga beli sebelumnya yaitu sebesar Rp.11.500/unit. Maka atas transaksi pembelian tersebut, Accurate Online otomatis menyesuaikan nilai keluar atas transaksi penjualan saat kondisi barang minus, sesuai dengan harga beli tersebut.

Hal ini juga otomatis mempengaruhi nilai persediaan pada Laporan Neraca per 31 Juli 2020 serta nilai Beban Pokok Penjualan periode Juli 2020. (Lihat Gambar).

Laporan Rincian NIlai Persediaan setelah ada Pembelian

Laporan Neraca setelah ada Pembelian Barang

Laporan Laba Rugi setelah ada Pembelian